Yuk! Kenali Pengertian dan Manfaat Jenis Komponen Darah di UDD PMI

Kamu pernah mendengar tentang berbagai komponen darah di UDD PMI? Ketika seseorang mendonorkan darahnya di Unit Donor Darah (UDD) Palang Merah Indonesia (PMI), darah tersebut tidak langsung diberikan begitu saja ke pasien. Sebelum digunakan, darah akan dipisahkan menjadi beberapa komponen yang spesifik sesuai kebutuhan medis pasien. Nah, masing-masing komponen darah ini punya manfaat yang berbeda, lho! Yuk, kita bahas satu per satu!

Apa Saja Komponen Darah di UDD PMI?

Ketika darah didonorkan, komponen utamanya adalah whole blood atau darah lengkap. Namun, darah ini bisa dipecah menjadi berbagai komponen, seperti Packed Red Cells (PRC), Trombosit Concentrate (TC), Fresh Frozen Plasma (FFP), Anti-Hemophilic Factor (AHF), dan beberapa jenis lainnya. Setiap komponen memiliki fungsi penting untuk menangani berbagai kondisi medis. Mari kita bahas pengertian dan manfaatnya!

1. Whole Blood (WB)

Whole blood, atau darah lengkap, adalah darah yang didonorkan tanpa melalui proses pemisahan komponen. WB terdiri dari plasma, sel darah merah, sel darah putih, dan trombosit. Meskipun WB jarang digunakan secara langsung, komponen ini masih diperlukan untuk kondisi tertentu, seperti ketika pasien kehilangan banyak darah dalam waktu singkat (misalnya karena kecelakaan parah atau pembedahan besar).

Manfaat:

  • Digunakan dalam situasi darurat di mana pasien membutuhkan volume darah yang besar sekaligus.
  • Ideal untuk pasien yang mengalami perdarahan masif dan membutuhkan peningkatan volume darah sekaligus transportasi oksigen.

Namun, WB biasanya diproses lebih lanjut untuk dipecah menjadi komponen darah lainnya.

2. Packed Red Cells (PRC)

Komponen ini merupakan sel darah merah yang dipisahkan dari plasma. PRC digunakan untuk membantu mengembalikan kemampuan darah membawa oksigen ke jaringan tubuh, terutama pada pasien yang mengalami anemia, perdarahan, atau setelah operasi besar.

Manfaat:

  • Membantu pasien yang kekurangan sel darah merah atau mengalami anemia.
  • Efektif untuk meningkatkan kadar hemoglobin dan hematokrit dalam darah.
  • Digunakan pada pasien yang mengalami perdarahan akut, trauma, atau menjalani operasi besar.

Dengan PRC, volume cairan yang diberikan lebih sedikit dibanding whole blood, sehingga cocok untuk pasien dengan kondisi jantung yang membutuhkan kontrol ketat terhadap volume cairan.

3. Trombosit Concentrate (TC)

Trombosit adalah sel darah yang berperan penting dalam proses pembekuan darah. TC diperoleh dengan memisahkan trombosit dari komponen darah lainnya melalui proses yang disebut apheresis atau centrifugasi. Trombosit sangat dibutuhkan oleh pasien yang mengalami gangguan pembekuan darah, seperti pasien dengan demam berdarah, leukemia, atau setelah kemoterapi.

Manfaat:

  • Menjaga pembekuan darah agar pasien yang mengalami pendarahan tidak mengalami perdarahan berlebihan.
  • Digunakan untuk pasien dengan trombositopenia, atau penurunan jumlah trombosit, seperti yang terjadi pada pasien kanker atau yang menjalani kemoterapi.
  • Penting untuk pasien yang mengalami perdarahan hebat atau menjalani operasi besar dengan risiko perdarahan tinggi.

4. Fresh Frozen Plasma (FFP)

Plasma adalah cairan kuning dalam darah yang mengandung banyak protein penting, seperti faktor pembekuan, albumin, dan imunoglobulin. FFP merupakan plasma yang dibekukan segera setelah pemisahan untuk menjaga semua faktor penting di dalamnya tetap utuh.

Manfaat:

  • Membantu pasien dengan gangguan pembekuan darah, terutama pada mereka yang mengalami kekurangan faktor pembekuan.
  • Digunakan pada pasien dengan gangguan hati yang menyebabkan defisiensi faktor pembekuan, atau pasien yang mengalami overdosis antikoagulan.
  • Ideal untuk pasien yang membutuhkan transfusi faktor pembekuan dengan cepat.

Plasma juga bisa digunakan untuk mengobati pasien yang mengalami luka bakar besar karena mengandung banyak protein yang membantu proses penyembuhan.

5. Anti-Hemophilic Factor (AHF) atau Kriopresipitat

Komponen ini diambil dari plasma darah yang sudah dibekukan. AHF, juga dikenal sebagai kriopresipitat, mengandung faktor pembekuan darah seperti faktor VIII dan fibrinogen, yang sangat penting bagi pasien hemofilia atau mereka yang mengalami perdarahan masif akibat kekurangan faktor pembekuan.

Manfaat:

  • Membantu pasien hemofilia yang mengalami kekurangan faktor VIII dalam darahnya, yang penting untuk proses pembekuan.
  • Digunakan untuk pasien yang mengalami perdarahan masif, terutama dalam situasi darurat atau setelah operasi besar.

Kriopresipitat ini sangat spesifik dalam penggunaannya, dan biasanya hanya diperlukan oleh pasien dengan gangguan pembekuan darah yang berat.

6. Leukodepleted Blood Products

Produk darah yang satu ini adalah komponen darah, seperti PRC atau TC, yang telah disaring untuk menghilangkan sel darah putih (leukosit). Leukosit dapat menyebabkan reaksi imun pada pasien tertentu, terutama yang menerima transfusi berulang kali, seperti pasien kanker.

Manfaat:

  • Mengurangi risiko reaksi transfusi imunologis pada pasien yang menerima transfusi berulang.
  • Digunakan pada pasien dengan kondisi imunokompeten rendah atau mereka yang menjalani transplantasi organ.
  • Menurunkan risiko penularan penyakit melalui sel darah putih.

7. Granulosit

Granulosit adalah jenis sel darah putih yang dibutuhkan untuk melawan infeksi. Meskipun transfusi granulosit jarang dilakukan, komponen ini sangat penting untuk pasien yang mengalami infeksi serius tetapi tidak dapat menghasilkan cukup sel darah putih sendiri, misalnya pada pasien dengan neutropenia akibat kemoterapi.

Manfaat:

  • Membantu melawan infeksi serius pada pasien dengan neutropenia.
  • Sering diberikan kepada pasien yang tidak merespons antibiotik secara efektif.

Proses Pemisahan Komponen Darah di UDD PMI

Sekarang kamu sudah kenal jenis-jenis komponen darah, tapi bagaimana sih proses pemisahannya? Di UDD PMI, darah yang didonorkan dipisahkan menjadi komponen-komponen tersebut melalui proses yang disebut centrifuge. Darah diputar dengan kecepatan tinggi dalam mesin sehingga komponen yang lebih berat, seperti sel darah merah, akan mengendap di bawah, sementara komponen yang lebih ringan, seperti plasma, berada di atas.

Setelah proses pemisahan selesai, masing-masing komponen darah bisa disimpan dan digunakan sesuai kebutuhan pasien. Misalnya, sel darah merah bisa disimpan hingga 42 hari di lemari es, sementara plasma beku (FFP) bisa disimpan hingga setahun di suhu sangat rendah.

Kenapa Komponen Darah Harus Dipisah?

Mungkin kamu bertanya-tanya, kenapa darah harus dipisah-pisah? Sederhananya, dengan memisahkan komponen darah, satu kantong darah bisa membantu lebih dari satu pasien. Misalnya, satu donor darah bisa menghasilkan PRC untuk pasien anemia, TC untuk pasien kanker, dan plasma untuk pasien yang mengalami gangguan pembekuan darah.

Selain itu, setiap komponen darah juga punya masa penyimpanan dan kondisi penggunaan yang berbeda. Misalnya, PRC bisa disimpan lebih lama dibandingkan trombosit, yang harus digunakan dalam waktu singkat.

Yuk, Donor Darah dan Bantu Banyak Orang!

Dengan memahami berbagai komponen darah ini, kamu jadi tahu bahwa mendonorkan darah bukan hanya soal membantu satu pasien. Donor darah yang kamu lakukan di UDD PMI bisa menyelamatkan banyak nyawa dengan berbagai kebutuhan medis yang berbeda. Jadi, tunggu apa lagi? Yuk, ikut donor darah dan jadilah pahlawan bagi sesama!

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Kami Siap Melayani Anda
1